SEGITIGA DAYA, HUBUNGAN BINTANG DAN HUBUNGAN DELTA
Post by: Omega delta electric
keperluan daya untuk suatu beban terdiri atas dua komponen, yaitu daya nyata (kW) dan daya reaktif (KVAR). Bilamana daya nyata dan daya reaktif dijumlahkan secara vektoral, terbentuk suatu segitiga sebagaimana terlihat pada gambar segitiga daya dengan daya samar (KVAR)
GAMBAR SEGITIGA DAYA
keperluan daya untuk suatu beban terdiri atas dua komponen, yaitu daya nyata (kW) dan daya reaktif (KVAR). Bilamana daya nyata dan daya reaktif dijumlahkan secara vektoral, terbentuk suatu segitiga sebagaimana terlihat pada gambar segitiga daya dengan daya samar (KVAR)
GAMBAR SEGITIGA DAYA
KW = daya nyata (KVA x cos Ø)
KVA = daya samar ( KW/cos Ø)
KVAR = daya reaktif (KVA x sin Ø)
Cos f = faktor daya
sebagai sisi miring, sudut Ø antara sisi daya samar dan sisi daya nyata, sedangkan sisi tegak lurus sebagai daya reaktif. Besaran cos Ødinamakan faktor daya. Selanjutnya berlaku hubungan-hubungan berikut:
daya nyata = KW = KVA. x cos Ø
daya samar = KVA = KW/cos Ø
daya reaktif = KVAR = KVA x sin Ø
kumparan sebuah generator dapat di hubungkan dalam bentuk bintang (Y) sebagai mana tampak pada gambar dibawah ini
GAMBAR HUBUNGAN BINTANG
Vj = tegangan jaringan (tegangan antara dua apitan)
Vf = tegangan fase (tegangan antara apitan dan nol
Vj = √3 . Vf
Ij = If
atau dalam hubungan delta (D) sebagai mana terlihat pada gambar di bawah
HUBUNGAN DELTA
Vj = tegangan jaringan
Vf = tegangan fase
Vj = Vf
Ij = √3 . If
jaringan listrik memiliki tiga apitan l, yang diberi tanda R, S, T atau U, V, W. Titik tengah hubung bintang, yang sering dihubungkan dengan tanah, diberi tanda O. Tegangan jaringan, yaitu tegangan antara dua apitan, adalah Vj sedangkan tegangan yang melintas kumparan adalah Vf demikian pula arus jaringan dinamakan Ij sedangkan,arus yang melintas kumparan adalah arus fase Ir.
pada hubungan bintang terlihat bahwa arus jaringan Ij adalah sama dengan arus fase If yang melalui kumparan. Bilamana beban ketiga fase berbeda dalam keadaan seimbang, maka jumlah ketiga arus fase adalah nol, dan tidak ada arus yang melalui titik bintang.
sebaliknya, bilamana beban tiga fase itu tidak seimbang, akan terjadi arus listrik yang melewati titik bintang ke bumi. Selanjutnya,dapat ditemukan bahwa tegangan jaringan Vj tidaklah sama dengan tegangan fase Vf pada masing-masing kumparan dan berbeda suatu faktor sebesar akar tiga. Dengan demikian berlaku hubungan berikut:
Vj = √3 . Vf dan Ij = If
dimana:
Vj = tegangan jaringan
Vf = teganga fase
Ij = arus jaringan
If = arus fase
pada hubung delta terlihat bahwa tegangan jaringan adalah sama dengan tegangan fase. Di lain pihak, arus jaringan berbeda dengan arus fase, yaitu sebesar suatu faktor akar tiga. Juga dapat dilihat bahwa tidak terdapat satu titik setengah yang dapat dihubungkan dengan tanah. Kemudian dapat dicatat hubungan berikut:
Vj = Vf dan Ij = √3 . If
dimana:
Vj = tegangan jaringan
Vf = tegangan fase
Ij = arus jaringan
If = arus fase
selanjutnya dapat pula dikemukakan, bahwa pada suatu sistem tiga fase yang berimbang barikut
daya nyata = KW = √3 . Vj . Ij. Cos Ø
dengan:
cos Ø = faktor daya.
Comments