JENIS DAN CARA KERJA ARRESTER

Post by: Omega delta electric




Aresteryang dipakai dalam sistem arus bolak-balik dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : Jenis ekspulsion dan jenis katup.
Arester jenis ekspulsion terdiri dari tabung isolasiyang mempunyai elektroda di setiap ujung dan lubang pelepasan pada ujung bawah. Panjang tabung sedemikian rupa sehingga spark-over terjadi pada celah antara dua elektroda dalam tabung.

Untuk ranting tegangan yang tinggi dan arus yang tinggi kemungkinan dalam tabung tergabung dua atau lebih celah dengan lubang pelepasan pada bagian atas, bawah dan tengah-tengah dari tabung ini merupakan series-gap yang dipasang antara elektroda dengan kawat penghantar, yang mencegah pemakaian tegangan sistem yang terus-menerus pada tabung, dengan cara demikian kebocoran, korona dan karbonisasi dapat dihindari.

Pelepasan pada celah luar dan berakhir pada internal bore dari tabung pencegah flash over petir pada isolasi pararel dari penghantar. Daya arus susulan membantu tahanan menjadi tinggi di dalam tube bore yang menimbulkan asap dari lubang pelepasan. Aksi expulsion yang cepat dari gas didalam tabung akan memutus arus hubung singkat susulan pada setengah cycle pertama atau kedua.





Keterangan :
1. Dus lubang untuk tempat pemasangan.
2. Elektroda logam bagian dalam.
3. Seladeret bagian luar
4. Konduktor pembungkus untuk proteksi luka busur dan kebakaran.
5. Tutup dari logam
6. Isolasi tabung ekspulsi dengan banyak dinding.
7. Sela bagian dalam
8. Elektroda logam untuk hubung tanah.
9. Gulungan untuk pemegang deflektor pengosongan.
10. Pengeluaran gas busur api melalui pembukaan elektrada bawah.



Jenis kedua yaitu arrester jenis kutub arrester jenis katup terdiri dari 2 elemen yaitu sela deret dan elemen katup. Elemen katup merupakan sebuah tahanan yang tidak linier, tahanan ini mempunyai sifat khusus yaitu tahanan berubah dengan berubahnya arus dan proses perubahan ini berlangsung dengan cepat. Bila sebuah surya sampai pada kawat tranmisi dan dilewatkan pada sela deret, tahanan elemen katup berubah; turun dengan cepat, sehingga tegangan turun dibatasi meskipun arusnya besar.

Bila tegangan itu telah habis dan tinggal tegangan normal (frekuensi 50 Hz), tahanannya naik lagi sehingga arus susulan (follow current) dibatasi dan akhirnya dimatikan pada saat tegangan mencapai nol.



Comments

Popular posts from this blog

KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA PLTD

MACAM-MACAM SAMBUNGAN KABEL LISTRIK

membalik arah putaran motor DC